
Yups, perempuan bernama Zuly Sanguino terlahir dengan kondisi tanpa mempunyai kedua tangan dan kaki. Kondisi yang demikian membuat dia tak menyerah dengan keadaan. Pada akhirnya, ia pun dikenal melalui lukisannya dan ia diganjal dengan sebagai seniman muda berbakat di Kolombia.
Terlahir dengan phocomelia, perempuan berusia 24 kini tak hanya berkecimpung dalam dunia lukis, ia juga aktiv memberikan kuliah motivasi di beberapa perusahaan, sekolah, dan bahkan penjara di kotanya.
Tak ada yang menyangka, ia berhasil membuktikan diri meskipun terlahir dari keluarga miskin, yang hanya tinggal di gubuk dengan alasan tanah, belum lagi divonis hanya bisa berbaring di tempat tidur sepanjang hidupnya.
Kisah sukses perempuan yang satu ini tentu tak luput dari perjuangan keras dan juga peran seorang ibu, Guillermina. Bagaimana tidak, tinggal dengan dalam rumah gubug dengan alas tanah, zuly kecil kerap mendapat perlakuan kasar dari seorang ayah.
Ayah Zuly sering menyakiti ibu dan saudaranya secara fisik dan verbal. Kondisinya yang mulai membaik kembali terpuruk ketika ayahnya bunuh diri.
Kondisi demikian membuat Zuly sempat mengalami depresi selama beberapa tahun karena kejadian itu. Tetapi sekali lagi, ibu Zuly tidak pernah mau menyerah pada keadaan. Dia pun mencoba membantu putrinya dengan mengajarinya menulis dan melukis dengan menggunakan mulut.

Saat ini, Zuly telah menjadi inspirasi bagi dunia, terutama bagi kaum remaja yang mengalami kesulitan mengatasi depresi. Kisahnya dan karyanya itu mendapat perhatian di seluruh dunia melalui media sosial dan bahkan ia diundang ke Amerika Serikat untuk memperluas karirnya sebagai seorang seniman dan pembicara motivator.
Posting Komentar