KamarPerempuan,- Menghindari seperma perlu dilakukan bukan hanya lantaran mencegah kehamilan. Dalam prakteknya hal ini biasa dilakukan pasangan yang belum menghendaki mempunyai anak atau hamil.
Hal demikian juga berlaku bagi perempuan yang tengah mengandung dalam wakut kurang usia 37 minggu. Pasalnya, jika sperma masuk ada kemungkinan akan terjadi kontrasik, maka sebaiknya dihindari untuk mencegah hal tersebut terjadi.
Lantas apakah dilarang melakukan hubungan ranjang pada usia tersebut? Sebenarnya dipersilakan melakukan hubungan seks dengan sarat perempuan yang hamil tidak terpapar sperma. "Caranya antara lain dengan ejakulasi di luar atau menggunakan kondom saat berhubungan seksual," ungkap dokter yang berpraktik di Siloam Hospital Semanggi ini.
Berdasarkan ungkapan yang disampaikan Dokter spesialis kebidanan Ardiansjah Dara Sjahruddin mengatakan, sperma merupakan salah satu hal yang dapat meningkatkan produksi oksitoksin dalam tubuh ibu hamil. Padahal peningkatan kadar oksitoksin di dalam tubuh akan memicu terjadinya kontraksi rahim.
"Sebelum usia kandungan mencapai 37 minggu, paparan sperma akan meningkatkan risiko kelahiran prematur," jelas Ardi dalam seminar media SOHO #BetterU bertajuk "Peran Oksitoksin pada Induksi Persalinan" di Jakarta, Rabu (16/4/2014).
Namun hal itu tidak berlaku bahkan disarankan melakukan hal-hal yang berkaitan dengan kontraksi jika usia kandungan lebih dari 37 minggu. Ia menjelaskan, seks merupakan salah satu cara induksi persalinan alami. Induksi diperlukan untuk merangsang rahim berkontraksi agar bayi lebih mudah dikeluarkan saat persalinan. Selain berhubungan seks, induksi persalinan dapat dilakukan pula dengan stimulasi puting dan meningkatkan aktivitas fisik pada ibu hamil.
Posting Komentar